Kisah Nyata Margaret Marcus: Dari Yahudi Amerika Menjadi Maryam Jameelah, Pejuang Islam Lewat Pena

Daftar Isi


Lika-liku kehidupan bisa membawa seseorang pada keputusan besar yang mengubah segalanya. Buku The Convert: A Tale of Exile and Extremism karya Deborah Baker menghadirkan kisah nyata yang mengguncang, tentang seorang wanita keturunan Yahudi Amerika yang kemudian dikenal sebagai Maryam Jameelah, seorang penulis dan pejuang Islam lewat pena.

Bagi sebagian orang, perubahan agama adalah soal hidayah. Namun bagi mereka yang menjalaninya, itu adalah perjuangan eksistensial, pencarian makna hidup, dan keberanian menghadapi penolakan dari lingkungan lama. Itulah yang dialami oleh Margaret Marcus, nama asli Maryam Jameelah, yang akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kehidupannya di New York dan menetap di Pakistan.

Terus terang, Redaksi tertarik pada buku ini sejak membaca sampul belakangnya. Informasi yang tertera membuat kami nyaris tak percaya. Apakah benar seorang wanita Yahudi yang dibesarkan dalam keluarga sekuler, bisa begitu ekstrem berpindah haluan hingga menjadi suara keras dalam membela nilai-nilai Islam konservatif?

Buku ini disusun berdasarkan surat-surat pribadi, esai, dan tulisan langsung dari Maryam Jameelah, menjadikannya tidak hanya narasi sejarah tetapi juga potret psikologis seorang mualaf dengan pemikiran kompleks. Tidak jelas apakah isi sampul belakang ini adalah terjemahan dari buku aslinya, tetapi yang pasti, kisah ini sangat mengaduk emosi dan pikiran.

Margaret Marcus bukan hanya pindah agama. Ia pindah dunia. Dari Amerika yang liberal ke Pakistan yang konservatif. Dari budaya bebas ke kehidupan yang penuh batasan. Perjalanannya menunjukkan bahwa proses spiritual tidak selalu mulus, namun bisa menjadi jalan kontribusi bagi dunia, lewat tulisan dan refleksi yang terus menginspirasi.

Keluarga Yahudi Menjadi Muslim

Setelah menjadi muallaf tahun 1961 mengubah namanya Maryam Jameelah. Kebingungan Redaksi adalah tulisan sampul belakang buku ini begini; "Sejak kecil ia ingin menjadi misionaris di Arab Saudi. Ia ingin mengubah seluruh penduduk Arab dari Islam menjadi Yahudi........" Di mana letak kebingungan Redaksi membaca sampul belakang tersebut? Mari kita lihat dulu buku setebal 356 halaman ini lebih jauh.

Judul             : Keluargaku Yahudi Hidupku untuk Islam

Penulis          : Deborah Baker

Penerbit        : Zaytuna

Tahun Terbit : Jakarta, 2013 (Cetakan II)

Halaman       : 356 halaman

 

Kembali kepada kebingungan tadi sebelum masuk ke dalam isi buku yang ditulis oleh penulis kenamaan Deborah Baker. Setahu Redaksi Idebuku.com, agama Yahudi adalah agama yang tidak pernah berusaha untuk memasukkan sebanyak mungkin orang ke dalam agama mereka. Tapi sebaliknya, agama Yahudi tumbuh dan lebih kepada penonjolan ras. Makanya bila ada usaha ada orang Yahudi yang ingin mengubah seluruh penduduk Arab dari Islam menjadi Yahudi, sedikit aneh.

Tawanan Taliban Menjadi Muallaf

Tapi untuk memastikan hal tersebut Redaksi mencoba untuk sedikit googling dan menemukan artikel di idntime mengenai agama Yahudi. Agama Yahudi adalah agama yang hanya dipeluk oleh mereka yang keturunan dari Bani Israel. Agama tersebut berbeda dengan Kristen yang mengenal missionaris, atau di Islam adalah syiar. Jadi agama Yahudi bukan agama yang sembarangan dipeluk oleh orang lain. Karena mereka meyakini bahwa mereka mereka bangsa (bukan agama) Yahudi adalah bangsa pilihan Tuhan merujuk kepada Kitab Taurat.

Tapi mari kita tinggalkan kebingungan Redaksi idebuku.com dan mencoba untuk melihat isi buku yang mencoba untuk menelisik buku model apa yang ada di tangan Redaksi. Sebenarnya tulisan Baker ini merupakan tulisan dengan usaha yang keras untuk mendalami sebuah perjalanan hidup seorang Maryam Jameela ini.  

Bab I dimulai dengan surat yang dikirim oleh Abul Ala Mawdudi, Pendiri Jemaah Islamiyah kepada Maryam. Isinya mengenai betapa senangnya bila nanti Maryam tiba di Lahore, Pakistan. Di kemudian hari Maryam tinggal di rumah Mawdudi tersebut. Dan kemudian menikah dengan Muhammad Yusuf Khan, seorang tokoh jemaah Islamiyah.

Kisah Seorang Menjadi Muallaf dan Memberi Inspirasi bagi Orang Lain

Sebenarnya Maryam Jameela sendiri menghasilkan banyak tulisan termasuk tulisan yang pernah diterjamahkan ke dalam bahasa Indonesia yaitu; Islam and Modernism (1971) yang kemudian diterjemahkan dengan judul Islam dan Modernisme oleh penerbit Usaha Nasional (1982). Mengenai tulisan-tulisan tokoh wanita Islam kala itu masih sangat minim, menjadi sangat penting. 

Topik-topik tulisannya juga beragam, namun yang sangat menonjol adalah kritiknya terhadap modernisasi kala itu. Ia mendorong supaya menjauhi budaya Barat dan meninggalkannya seperti yang ia lakukan dengan berpindah ke negeri Islam setelah mendapat ketenangan dalam islam.

Sebagai seorang wanita Islam, Maryam mengakui memiliki banyak batasan-batasan, namun demikian ia seperti mempersilahkan biografinya ditulis oleh Baker yang didapat di perpustakaan umum di New York yang kemudian hari diketahui bahwa dokumen-dokumen mengenai tulisan dan publikasi lainnya hasil karya Maryam itu atas kehendak Maryam sendiri.

Disinggung juga mengenai keberadaan seorang Maryam Jameela sejak berada di Amerika Serikat mengalami hal-hal yang boleh dibilang ganjil dan bahkan sempat masuk ke rumah sakit jiwa.

Mengapa Mereka Pindah Agama?

Hal itu disampaikan dalam korespondesinya dengan Mawdudi. Namun bagi Mawdudi, hal tersebut dianggapnya itu sebagai efek ketidak singkronan antara keyakinannya dengan gaya hidup di negaranya. Tapi ketika Maryam di rumah Mawdudi juga mengalami keganjilan.

Ketika saya melihat buku ini pertama kalinya, harapan saya memang ingin membaca kisahnya bagaimana menemukan Islam. Namun tentu saja, buku ini menjadi penting di mana sebuah pemikiran harus dihargai bagaimanapun keadaannya. Kisah Maryam yang dikemas dengan penyampaian kisah yang sangat runtut dan bisa ditarik banyak pelajaran dari buku ini.

Buku The Convert bukan sekadar kisah konversi agama. Ini adalah kisah identitas, pencarian, dan pertarungan batin yang menelanjangi dunia Timur dan Barat melalui pengalaman satu jiwa. Bagi Anda yang tertarik pada kisah mualaf, sejarah peradaban, dan perjuangan mencari makna hidup, buku ini wajib dibaca.

Anak Pendeta Menjadi Muallaf?

Posting Komentar